Perkembangan payudara dimulai sejak bayi namun pertumbuhan pesatnya nampak sejak si anak mengalami menstruasi yang pertama (menarche).
Mengingat bahwa organ ini sangat penting buat kita semua, maka kita harus tahu tanda – tanda yang muncul jika payudaranya mengalami kelainan.
Bagaimanakah cara kita mengetahui kelainan payudara
Sebenarnya sangat mudah melakukannya tinggal kita bayangkan → kemudian kita rasakan → kita lihat → kita raba → kita lakukan pemeriksaan secara lebih mendalam (mamografi).
Hal yang pertama adalah kita bayangkan : gampang saja kita bayangkan bentuk payudara yang normal kemudian kita cocokkan dengan punya kita
Hal yang kedua kita rasakan : paling gampang adalah perasaan nyeri. Rasa nyeri ini bisa terjadi dalam keadaan normal maupun tidak normal. Yang normal adalah perasaan nyeri yang dirasakan sewaktu mendapatkan haid (menstruasi). Perasaan nyeri ini biasanya dirasakan tidak satu sisi tetapi dua-duanya. Adapun perasaan nyeri yang tidak normal adalah saat terjadi infeksi/peradangan, trauma, tumor, dll.
Hal yang ketiga adalah kita lihat : dilakukan dengan duduk di depan kaca → setelah selesai mengamati angkat kedua lengan ke atas kemudian amati lagi.
- Kita perhatikan warna kulit pada bagian payudara yang sakit, biasanya akan tampak kemerahan atau malah tampak seperti kulit jeruk (keriput). Warna kemerahan bisa disebabkan karena infeksi, sedangkan kalau terlihat seperti kulit jeruk ini disebabkan karena edema. Kalau muncul seperti gambaran ini kita harus lebih waspada karena bisa jadi gejala kanker.
- payudara yang tampak tidak sama besarnya
Pembesaran payudara, keadaan ini juga bisa terjadi dalam keadaan normal maupun tidak normal. Yang normal adalah pembesaran payudara saat mendapatkan haid dan saat hamil/menyusui.
Penarikan puting susu, keadaan ini bisa terjadi karena ada sesutu hal di sekitar (bawah) puting entah itu tumor ataupun yang lainya. - Puting susu mengeluarkan cairan. Pengeluaran cairan dari puting susu yang normal terjadi pada saat hamil/menyusui, pengaruh penggunaan pil kontrasepsi yang lama, masa menyusui yang terlalu lama. Sedangkan yang tidak normal apabila cairannya kemerahan, bau busuk ataupun amis disertai keadaan payudara yang tidak normal.
Pada perabaan : payudara yang sakit terasa panas, teraba benjolan (empuk, atau keras), sakit saat diraba. Ada teknik – teknik khusus yang dilakukan untuk memeriksa payudara yakni dengan cara melakukan periksa payudara sendiri (SADARI).
Caranya :
- Pijatlah pelan-pelan daerah sekitar puting dan amatilah apakah tidak keluar cairan yang tidak normal. Dalam keadaan normal, kedua puting susu: simetris, bebas digerakan, dan hanya mengeluarkan air susu.
- Berbaringlah dengan lengan kanan di bawah kepala → letakkan bantal kecil di bawah punggung kanan → rabalah seluruh permukaan payudara kanan anda dengan tangan kiri, caranya : rabalah dengan 3 pucuk jari tengah yang dirapatkan → lakukan gerakan memutar dengan tekanan lembut tapi mantap, dimulai dari pinggir terus ke tengah (puting), dan kembali lagi dari pinggir dengan mengikuti arah putaran jarum jam → perhatikan bila ada benjolan yang mencurigakan. INGAT ! GEJALA PERTAMA dan utama dari kanker payudara adalah timbul benjolan.
- Lakukan hal yang sama, tapi dengan lengan kiri di bawah kepala sedang tangan kanan meraba payudra kiri anda.
- Bagian payudara sebelah samping (kanan dan kiri) adalah bagian yang paling sering ditemukan tumor payudara.
- Bila meraba benjolan yang mencurigakan, konsultasikan segera ke dokter anda.
- Lakukan SADARI sekali sebulan setelah haid.
- Kelainan Kongenital (bawaan): kelainan bentuk (amastia kiri), jumlah puting susu
- Radang (infeksi) : mastitis,
- Tumor jinak : FAM, kista payudara
- Tumor ganas : kanker payudara
a. Kelainan Kongenital
- Amastia, kelainan bentuk ini bisa terjadi manakala payudara yang satu tidak tumbuh secara sempurna, jadi kesannya cuma memiliki 1 payudara saja.
- Mastitis lazim terjadi pada wanita yang sedang hamil ataupun menyusui walaupun pada kasus lain juga ada yang . Disebut mastitis karena pada payudaranya mengalami radang. Radang timbul bila terjadi perlukaan di payudaranya sehingga memudahkan kuman masuk dan menginfeksinya. Penyakit ini ada 2 tahap yakni tahap peradangan dan tahap abses (Jawa : wudun). Saat tahap yang pertama biasanya cukup dikompres dengan air hangat, kemudian diberikan obat penghilang rasa nyeri dan bagian yang sakit disokong dengan kain 3 sisi. Bila sudah memasuki tahap abses, maka abses itu harus dibersihkan → kemudian dikasih drain untuk mengalirkan nanah dan jaringan nekrotiknya → dibalut tekan untuk emnghentikan laktasi → diberi obat sesuai penyebabnya.
- Fibro Adenoma Mamae (FAM). Ini merupakan salah satu jenis tumor jinak payudara. Biasa timbul pada wanita usia remaja sampai dewasa muda sekitar 20 – 35 tahun. Tumor ini selain menimbulkan benjolan yang pada perabaan kenyal, tidak melekat (bisa digerakkan), rasa sakit dirasakan tapi tidak sangat. Tidak ada hubungannya dengan siklus menstruasi artinya saat menstruasi tidak tambah besar, puting susunya tidak memperlihatkan adanya perubahan dan sama sekali tidak ada nyeri spontan.
- Nekrosis lemak : jenis tumor ini hampir menyerupai keganasan akan yakni teraba keras saat diraba. Cuma bedanya dengan kanker payudara adalah nekrosis lemak ini jarang sekali mengalami pembesaran. Jarang belum tentu tidak bisa membesar.
d. Kanker Payudara
- Karsinoma Mamae, jenis ini merupakan jenis tumor payudra yang sangat ganas. Mengapa ada tumor yang dikatakan ganas tapi ada yang tidak (jinak) ? Hal ini disebabkan karena yang ganas itu itu menyebar ke bagian tubuh yang lain. Misalnya dulunya cuma di payudara kanan tapi beberapa bulan kemudian muncul juga di kiri atau anak sebarnya menyangkut di paru-paru. Faktor resiko penyakit ini adalah : wanita yang kelamaan tidak memiliki anak (infertil). Hal ini dikarenakan ada yang saat hamil tidak mengalami ovulasi, penekanan ovulasi itulah yang dapat menekan resiko terjadinya Ca Mamae. Yang kedua adalah wanita yang anggota keluarganya ada yang sakit kanker payudara (heredofamilial).
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.
brp lm wktu dia bs jd ganas..harus operasi yaa.apa ga da obt tradisionalnya??
mhn pnjlsan..trims
tgantung faktor2 resiko lain yg mendasari, bisa tidak terjadi, tjadi lambat, terjadi cepat. krena itu semua lesi prakanker atau tumor jinak memang sebaiknya diambil aja. obt tradisional blh aja, walo secara empiris masih diragukan khasiatnya, karena obt tradisional kdg tidak terstandar, baik mutu pembuatan maupun dosisnya