Minggu, 23 Oktober 2011

Endokarditis

INFEKSI JANTUNG (ENDOKARDITIS)

                                     
                                      Kelompok V :
1.      Caesaria Dwi Setyowati
2.      Iva Zunnatul Laeliyah
3.      Marwoto
4.      Meri Widiarti
5.      Rizki Rahmawati
6.     Su’iman
7.     Tri Retno Mugiarti




S-1 KEPERAWATAN
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2011

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah Infeksi Jantung (Endokarditis) yang merupakan tugas Mata Kuliah Kardiovaskuler Program Studi S-1 Keperawatan.
Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, hal ini dikarenakan kami masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya pembangun sangat diharapkan.

Mudah-mudahan dalam penyusunan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pihak – pihak yang berkepentingan, sehingga dapat mempermudah dan melancarkan proses pembelajaran.









     Cilacap, Oktober 2011



                                                                                                  Penyusun





BAB I
PENDAHULUAN

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mengalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung.
Jantung manusia merupakan jantung berongga yang memiliki 2 atrium dan 2 ventrikel. Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut perikardium.
Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik. Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi jantung manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang diawali kekuatan rangsang dari oto jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf.












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi
Endocarditis adalah radang pada katup jantung dan endokardium yang disebabkan oleh kuman dan jamur (Murwani, A, 2009).
Endokarditis adalah suatu infeksi yang melibatkan endokardium yang utuh atau rusak atau katup jantung protesa (Edward K. Chung, 1995).
Endocarditis adalah infeksi yang serius dari salah satu dari empat klep-klep (katup-katup) jantung (Anonim, 2011).
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard atau katub jantung. Infeksi endokarditis biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung bawaan, maupun penyakit jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan lain-lain.

B.     Etiologi
Endokarditis paling banyak disebabkan oleh streptokokus viridans yaitu mikroorganisme yang hidup dalam saluran napas bagian atas. Sebelum ditemukan antibiotik, maka 90 – 95 % endokarditis infeksi disebabkan oleh streptokokus viridans, tetapi sejak adanya antibiotik streptokokus viridans 50 % penyebab infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari sumber infeksi. Penyebab lain dari infeksi endokarditis yang lebih patogen yaitu stapilokokus aureus yang menyebabkan infeksi endokarditis subakut. Penyebab lainnya adalah streptokokus fekalis, stapilokokus, bakteri gram negatif aerob/anaerob, jamur, virus, ragi, dan kandida.

C.    Predisposisi
1.      Lesi jantung congenital.
2.      Penyakit katup jantung.
3.      Fistula arteriovenosa.
4.      Katup jantung protesa.
5.      Pemacu jantung buatan (jarang).
Faktor predisposisi diawali dengan penyakit-penyakit kelainan jantung dapat berupa penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, katub jantung prostetik, penyakit jantung sklerotik, prolaps katub mitral, post operasi jantung, miokardiopati hipertrof obstruksi.
Endokarditis infeksi sering timbul pada penyakit jantung rematik dengan fibrilasi dan gagal jantung. Infeksi sering pada katub mitral dan katub aorta. Penyakit jantung bawaan yang terkena endokarditis adalah penyakit jantung bawaan tanpa ciyanosis, dengan deformitas katub dan tetralogi fallop. Bila ada kelainan organik pada jantung, maka sebagai faktor predisposisi endokarditis infeksi adalah akibat pemakaian obat imunosupresif atau sitostatik, hemodialisis atau peritonial dialisis, serosis hepatis, diabetis militus, penyakit paru obstruktif menahun, penyakit ginjal, lupus eritematosus, penyakit gout, dan penyalahan narkotik intravena.
Faktor pencetus endokarditis infeksi adalah ekstrasi gigi atau tindakan lain pada gigi dan mulut, kateterisasi saluran kemih, tindakan obstretrik ginekologik dan radang saluran pernapasan.



D.    Tanda dan Gejala
1.      Gejala umum
Demam dapat berlangsung terus-menerus retermiten / intermiten atau tidak teratur sama sekali. Suhu 38 – 40 C terjadi pada sore dan malam hari, kadang disertai menggigil dan keringat banyak. Anemia ditemukan bila infeksi telah berlangsung lama. pada sebagian penderita ditemukan pembesaran hati dan limpha.
2.      Gejala Emboli dan Vaskuler
Ptekia timbul pada mukosa tenggorok, muka dan kulit (bagian dada). Umumya sukar dibedakan dengan angioma. Ptekia di kulit akan berubah menjadi kecoklatan dan kemudian hilang, ada juga yang berlanjut sampai pada masa penyembuhan. Emboli yang timbul di bawah kuku jari tangan (splinter hemorrhagic).
3.      Gejala Jantung
Tanda-tanda kelainan jantung penting sekali untuk menentukan adanya kelainan katub atau kelainan bawaan seperti stenosis mitral, insufficiency aorta, patent ductus arteriosus (PDA), ventricular septal defect (VCD), sub-aortic stenosis, prolap katub mitral. Sebagian besar endocarditis didahului oleh penyakit jantung, tanda-tanda yang ditemukan ialah sesak napas, takikardi, palpasi, sianosis, atau jari tabuh (clubbing of the finger). Perubahan murmur menolong sekali untuk menegakkan diagnosis, penyakit yang sudah berjalan menahun, perubahan murmur dapat disebabkan karena anemia . Gagal jantung terjadi pada stadium akhir endokarditis infeksi, dan lebih sering terjadi pada insufisiensi aorta dan insufisiensi mitral, jarang pada kelainan katub pulmonal dan trikuspid serta penyakit jantung bawaan non valvular .




E.     Patofisiologi
Kerusakan endotel bisa timbul di berbagai tempat.
1.      Titik penutupan katup
2.      Daerah perbedaan tekanan tinggi melintasi lubang yang sempit (yaitu katup aorta dan mitral).
3.      Dekat fistula arteriovenosa.
4.      Bakteri terjaring dalam trombosit dan trombi fibrin, yang membentuk vegetasi yang dapat bertambah besar dan mengganggu fungsi katup.
5.      Manifestasi perifer endokarditis dapat karena emboli steril atau mikotik atau reaksi imunologi.
a.       Keterlibatan sisi kanan jantung sering disertai oleh episode pneumonitis infark paru.
b.      Keterlibatan sisi kiri jantung dapat menyebabkan emboli ke otak, ginjal, limpa dan organ lain.
6.      CHF bisa akibat miokarditis atau perubahan fungsi katup.
7.      Faktor reumatoid bisa terdeteksi pada sekitar dua pertiga pasien dan merupakan suatu antibodi IgM terhadap IgG hospes.
a.       Kompleks imun sering bereaksi dengan komplemen, terutama C3 dan C4 yang menyebabkan penurunan kadar.
b.      Penimbunan kompleks imun bisa menyebabkan vaskulitis.
1)      Glomerulonefritis.
2)      Nodus Osler.








F.     Pathways (Pohon Masalah)
Bakteri
 

            Streptococus                                       Stapilococus  
 


                        Berkkembang di katup jantung & atas endotelium

                                    Infeksi endukard             Nyeri dada
 

Ansietas

Insomnia
                                                Endokarditis

Intoleransi aktifitas

nyeri
 






G.    Pemeriksaan Diagnostik
Lebih baik jika terapi seawall mungkin. Bila depresi pencabutan gigi harus ada obat antibiotik kalau tidak akan memburuk.
Pemeriksaan :
Pemeriksaan darah, foto, Hb, LED.
EKG dapat menunjukkan iskemia, hipertrofi, blok konduksi, disritmia.
Ekokardiogram dapat menunjukan efusi perikardial, hipertrofi jantung, disfungsi katup, dilatasi ruang.
Sinar X dada dapat menunjukan pembesaran jantung, infiltrasipulmonal.
JDL dapat menunjukan proses infeksi akut.
Kultur darah dilakukan untuk mengisolasi bakteri, virus dan jamur yang menyebabkan endokarditis.

H.    Enzim Jantung dan Gambaran Elektrokardiografi (EKG)
Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu gambaran secara grafis mengenai aktivitas elektris dari serabut otot panjang. Pemeriksaan jantung dengan menggunakan elektrokardiografi dapat memberikan konfirmasi anatomis dari endokarditis infektif, pengukuran dari vegetasi, mendeteksi komplkikasi intracardiac, dan penilaian fungsi jantung. Sebuah studi dua diimensi dengan warana mengalir dan terus menerus seperti pulsasi Dopler memberikan hasil yang optimal. Transthoracic echocardiography (TTE) tidak memiliki efek invasif dan luar biasa spesifik; akan tetapi, tidak dapat menggambarkan vegetasi yang berdiameter 2 mm, dan pada 20% dari pasien secara tekhnis tidak adekuat disebabkan oleh emhysema atau kebiasaan tubuh. Jadi, TTE dapat mendeteksi vegetasi hanya pada 65% dari pasien dengan endokarditis klinis yang telah dipastikan (dengan kata lain, alat ini memiliki sesnsitivitas sebesar 65%). Selain itu, TTE tidak adekuat untuk mengevaluasi katup prosthetic atau mendeteksi komplikasi intracaradiac. TEE aman digunakan dan secara signifikan lebih sensitif dari ada TTE. Alat tersebut dapat menseteksi vegetasi pada 90% pasien dengan endokarditis yang telah dipastikan; meskipun demikian sutudi yang memberikan hasil negatif palsu tercatat pada 6 sampai 18% dari pasien endokarditis.  TEE merupakan metode yang optimal untuk mendiagnosa endokarditis prostheticatau untuk mendeteksi abses miokardium, perforasi katup, atau fistula intracardiac.
Para ahli lebih memilih evaluasi echocardiografi dari semua pasien dengan diagnosa klinis endokarditis; bagaimanapun, tes sebaiknya tidak digunakan untuk menyaring pasien-pasien dengan kultur darah positif atau pada pasien dengan gejala demam yang tidak diketahui penyebabnya. Pada pasien yang hasil tes sebelumnya menunjukkan kemungkinan rendah akan endokarditis (5%), hasil pemeriksaan TTE berkualitas tinggi yang menunjukkan hasil negatif cukup untuk meniadakan diagnosa endokarditis. Pada para pasien yang keadaan tubuh mereka menyulitkan untuk belajar dengan TTE dan pada mereka yang mungkin mempunyai endokarditis katup prosthetic atau yang memiliki resiko tinggi akan komplikasi intracardiac, TEE adalah modalitas imaging yang lebih dipilih. Pada pasien dengan hasil tes sebelumnya menynjukkan adanya kemungkinan endokardris berkisar dari 5 sampai 50%, evaluasi inisial dengan menggunakan TEE- sebagai pengganti dari strategi sekuensial dari TTE, dimana, jika negatif, akan dilanjutkan dengan TEE – merupakan langkah yang menggunakan biaya yang efektif. Hasil TEE yang negatif saat endokarditis tidak dimasukkan dalam diagnosa tetapi agak menjamin pengulangan dari studi dalam 7 sampai 10 hari dengan tekhnik multiplanar yang optimal.

I.       Asuhan Keperawatan
1.         Pengkajian
a.       Riwayat atau adanya factor resiko
1.    Penyakit jantung bawaan
2.    Riwayat bedah jantung
3.    Pemakaian obat- obat intravena yang sembarangan
4.    Prosedur diagnose kardiovaskuler sebelumnya yang bersifat invasive
b.      Pemeriksaan fisik berdasarkn pengkajian status kardiovaskuler (apendiks G) dan survei umum (apendiks F) kemungkinan menunjukkan
1.    Anoreksia dan kehilangan berat badan
2.    Lelah
3.    Splenomegali
4.    Lesivaskuler
5.    Ptekie
·         Nodus oseler’s ( nyeri, adanya nodul merah di kulit).
·         Lecy jeneways ( datar, tidak ada nyeri, bintik- bintik merah yang di temukan di telapak kaki dan telapak tangan yang menjadi pucat karena tekanan).

1.    Gejala gagal jantung
a.    Pemeriksaan diagnostic
1)   Kultur darah positif untuk infeksi organism
2)   JDL menunjukkan leukositosis, dan hb, hematokrit dan sdm di bawah  batas normal
3)   Laju sedimen eritrosit (ESR ) meningkat, yang menggambarkan adanya peradangan
4)   Sinar X dada mendeteksi gagal jantung kogestif dan hipertrofi  jantung
5)   EKG untuk mengkaji gagal jantung dan aritmia
6)   Ekokardiogram untuk menentukan luasnya kerusakan katub
b.    Kaji perasaan pasien dan masalah- masalah tentang kondisi sesudah distress kardio pulmonal terkontrol

2.         Diagnosa Keperawatan
a.       Nyeri
NOC : Pain Level
1.        Laporan nyeri
2.        Episode nyeri
3.        Melindungi area nyeri
4.        Ekspresi
NIC :
1.      Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif ( level, penyebab, dll)
2.      Lakukan tindakan distraksi, relaksasi (nonfarmakologi)
3.      Berikan obat analgesic



b.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung, karena endokarditis
NOC : intoleransi aktivitas
1.        pernafasan rata-rata
2.        tekanan darah sistolik
3.        tekanan darah diastolic
NIC :
1.        kaji penyebab intoleransi aktivits
2.        pantau TTV (TD, S, N, R)

c.       Kecemasan berhubungan dengan ancaman kematian mendadak, kurangnya pengetahuan tentang rencana diagnostik dan manajemen.
NOC : anxiety level
1.        Dilatasi pupil
2.        Raut muka

d. Pola Tidur terganggu terkait dengan menggigil dan berkeringat sebagai akibat dari infeksi
NOC : sleep distrubed

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda
terimakasih telah berkunjung ke blog saya :)
semoga bermanfaat :)