Nyeri Neurogenik
Nyeri yang didahului atau disebabkan oleh lesi , disfungsi atau gangguan sementara primer pada sistem saraf pusat atau perifer.
Nyeri neurogenik adalah nyeri yang terjadi akibat kerusakan saraf perifer. Kerusakan
ini bias terjadi akibat tekanan tumor terhadap pleksus di daerah dan invasi tumor yang
menekan pleksus lumbosakralis. Nyeri ini seringkali terjadi pada kanker serviks stadium
lanjut, dimana pertumbuhan tumor yang memenuhi rongga pelvis akan menekan ataupun
menginfiltrasi pleksus di daerah pelvis
Karakteristik Nyeri. Secara umum, nyeri neurogenik dapat dengan jelas dibedakan dari sumber lain rasa sakit.
Nyeri neurogenik biasanya terjadi dalam wilayah innervations sistem aferen saraf atau pusat (akar dorsal saraf tulang belakang, proyeksi spinoreticularthalamic, fasciculus posterior, thalamus, korona memancarkan). Sejalan dengan itu, lokasi somatotopical tertentu nyeri neurogenik adalah diagnostik sangat penting. Nyeri pusat seringkali menampilkan dirinya di lengan atau kaki sebagai pola hemi-, kuadran-pola atau para-pola; jarang itu monomelic atau tetramelic (misalnya, paraplegia tinggi). Radix, pleksus, atau nyeri mononeuropati yang monomelic dan jarang quadrantic. Sakit polineuropati distal dan sebagian besar paramelic atau tetramelic.
Nyeri neuropatik sering tampaknya tidak memiliki penyebab yang jelas, tetapi, beberapa penyebab umum nyeri neuropatik meliputi:
* Alkoholisme
* Amputasi
* Kembali, kaki, dan masalah pinggul
* Kemoterapi
* Diabetes
* Masalah saraf Facial
* Infeksi HIV atau AIDS
* Multiple sclerosis
* Herpes Zoster
* Spine operasi
PATOFISIOLOGI NYERI & NYERI NEUROPATI
definisi
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan baik aktual maupun potensial atau yang digambarkan dalam kerusakan tersebut.
Berdasarkan durasinya nyeri dibedakan menjadi 2:
1. Nyeri akut
2. Nyeri kronis
KLASIFIKASI NYERI
Berdasarkan Letak Nyeri
1. Nyeri Neuropatik Perifer
Pada nyeri neuropatik perifer Letak lesi di sist
em perifer, mulai dari saraf tepi, ganglion radiks dorsalis sampai ke radiks dorsalis Contoh: Diabetik Periferal Neuropati (DPN), Post Herpetik Neuralgia (PHN), Trigeminal neuralgia, CRPS tipe I, CRPS tipe II.
Berdasarkan Letak Nyeri
2. Nyeri Neuropatik Sentral
Letak lesi dari medula spinalis sampai ke korteks
Contoh: Nyeri post stroke, Multiple Sclerosis, Nyeri post trauma medula spinalis
Berdasarkan waktu terjadinya
1. Nyeri Neuropatik Akut
Nyeri yang dialami kurang dari 3 bulan
Contoh Neuralgia herpetika, Acute Inflammatory Demyelinating Neurophaty
2. Nyeri Neuropatik Kronik
Nyeri yang dialami lebih dari 3 bulan
Nyeri neuropatik kronis juga dibedakan menjadi:
a. Malignan (nyeri keganasan, post operasi, post radioterapi, post chemoterapi
b. Non Malignan (neuropati diabetika, Carpal Tunnel Syndrome, neuropati toksis, avulsi pleksus, trauma medula spinalis, neuralgia post herpes
Berdasarkan Etiologi
1. Saraf Perifer
• Trauma: neuropati jebakan, kausalgia, nyeri perut, nyeri post torakotomi
• Mononeuropati: Diabetes, invasi saraf/ pleksus oleh keganasan, Iradiasi pleksus, penyakit jaringan ikat (Systemic Lupus Erytematosus, poliartritis nodusa)
• Polineuropati: Diabetes, alkohol, nutrisi, amiloid, penyakit Fabry, isoniasid, idiopatik.
2. Radiks dan ganglion
Diskus (prolaps) arakhnoiditis, avulsi radiks, rizotomi operatif, neuralgia post herpes, trigeminal neuralgia, kompresi tumor.
3. Medula Spinalis
Transeksi total, hemiseksi, kontusio atau kompresio, hematomieli, pembedahan, syringomieli, multiple sclerosis, Arteri-Vena Malformasi, Defisiensi Vit B12, mielitis sifilik.
4. Batang Otak
Sindroma Wallenberg, Tumor, Syringobulbi, Multiple Sclerosis, Tuberkuloma.
5. Talamus
Infark, hemoragik, tumor, lesi bedah pada nukleus sensorik utama.
6. Korteks / Sub korteks
Infark, Arteri-Vena Malformasi, Truma dan tumor.
Berdasarkan asalnya:
1. Nyeri nosiseptif (nociceptive pain)
Nyeri perifer → asal: kulit, tulang, sendi, otot, jaringan ikat, dll → nyeri akut, letaknya lebih terlokalisasi.Ø
Nyeri visceral/central → lebih dalam, lebih sulit dilokalisasikan letaknyaØ
2. Nyeri neuropatik
MEKANISME NYERI NOSISEPTIF
Stimulasi
Sebagian besar jaringan dan organ diinervasi reseptor khusus nyeri →Ø nociceptor → yang berhubungan dgn saraf aferen primer dan berujung di spinal cord.
Jika suatu stimuli (kimiawi, mekanik, panas) datang → diubah menjadi impuls saraf pada saraf aferen primer → ditransmisikan sepanjang saraf aferen ke spinal cord → ke SSP
Transmisi dan persepsi nyeri
Transmisi nyeri terjadi melalui serabut saraf aferen (serabut nociceptor), yang terdiri dari dua macam:
serabut A-δ (A-δ fiber) → peka thd nyeri tajam, panas → first painq
serabut C (C fiber) → peka thd nyeri tumpul dan lama → second pain → contoh: nyeri cedera, nyeri inflamasiq
Mediator inflamasi dapat meningkatkan sensitivitas nociceptor → ambang rasa nyeri turun → nyeri
Contoh:
prostaglandin, leukotrien, bradikinin → pada nyeri inflamasiq
substance P, CGRP (calcitonin gene-related peptide) → pada nyeri neurogenikq
Persepsi nyeri
Setelah sampai di otak → nyeri dirasakan secara sadar → timbul respon
Karakteristik Nyeri Akut Nyeri Kronik
Peredaan nyeri Sangat diinginkan Sangat diinginkan
Ketergantungan thd obat Tidak biasa Sering
Komponen psikologis Umumnya tidak ada Sering merupakan masalah utama
Penyebab organik Sering Seringkali tidak ada
Kontribusi lingkungan dan keluarga Kecil Signifikan
Insomnia Jarang Sering
Tujuan pengobatan Kesembuhan Fungsionalisasi
Depresi Jarang Sering
Karakteristik nyeri akut dan kronis
Gejala dan tanda
Nyeri bisa berupa nyeri tajam, tumpul, rasa terbakar, geliq (tingling), menyentak (shooting) yang bervariasi dalam intensitas dan lokasinya.
Suatu stimulus yang sama dapat menyebabkan gejala nyeri yang berubah sama sekali (mis. tajam menjadi tumpul).q
Gejala kadang bersifat nonspesifik.q
Nyeri akut dpt mencetuskan hipertensi, takikardi, midriasis → tapi tidak bersifat diagnostik.q
Untuk nyeri kronis seringkali tidak ada tanda yang nyata.q
Perlu diingat : nyeri bersifat subyektif
ISTILAH-ISTILAH YANG BRKAITAN KHUSUS DENGAN NYERI
Nyeri Neuropatik
Nyeri yang disebabkan oleh lesi atau disfungsi primer sistem saraf.
Nyeri Neuropati
Berbeda dari nyeri nosiseptif, Nyeri biasanya bertahan lebih lama dan merupakan proses input sensorik yang abnormal oleh sistem saraf perifer atau CNS.
Biasanya lebih sulit diobati. Mekanismenya mungkin karena dinamika alami pada sistem saraf.
Pasien mungkin akan mengalami: rasa terbakar, tingling, shock like, shooting, hyperalgesia atau allodynia.
Nyeri Neurogenik
Nyeri yang didahului atau disebabkan oleh lesi , disfungsi atau gangguan sementara primer pada sistem saraf pusat atau perifer.
Neuralgia
Nyeri pada daerah distribusi saraf
Neuritis
Inflamasi pada sistem saraf
Neuropati
Gangguan fungsi atau perubahan patologis pada saraf
Jika mengenai 1 saraf disebut mononeuropatiØ
Pada beberapa saraf disebut mononeuropati multipleksØ
Bersifat difus dan bilateral disebut polineuropatiØ
Alodinia
Nyeri yang disebabkan oleh stimulus yang secara normal tidak menimbulkan nyeri
Hiperalgesia
Respon yang berlebihan terhadap stimulus yang secara normal menimbulkan nyeri.
Hiperestesia
Meningkatnya sensitivitas terhadap stimulus, tidak termasuk didalamnya sensasi khusus (indera lain).
Hiperpatia
Sindroma dengan nyeri bercirikan reaksi nyeri abnormal terhadap stimulus, khususnya terhadap stimulus berulang, seperti pada peninggian nilai ambang.
Disestesia
Sensasi abnormal yang tidak menyenangkan, baik bersifat spontan maupun dengan pencetus.
Parestesia
Sensasi abnormal, baik bersifatspontan maupun dengan pencetus.
Analgesia
Tidak adanya respon nyeri terhadap stimulus yang dalam keadaan normal menimbulkan nyeri.
Hipoalgesia
Berkurangnya respon nyeri terhadap stimulus yang dalam keadaan normal menimbulkan nyeri.
Anestesia
Hilangnya sensitivitas terhadap stimulus tidak termasuk sensasi khusus (indera lain).
Hipoestesia
Menurunnya sensitivitas terhadap stimulus, kecuali sensasi khusus (indera lain).
Anestesia Dolorosa
Nyeri pada area atau regio yang semestinya bersifat anestetik.
Kausalgia
Sindroma yang timbul pada lesi saraf pasca trauma yang ditandai nyeri seperti terbakar, alodinia, hiperpatia yang menetap, seringkali bercampur dengan disfungsi vasomotor serta sudomotor dan kemudian diikuti oleh gangguan trofik.
Nyeri sentral
Nyeri yang didahului atau disebabkan atau disfungsi primer pada sistem saraf pusat.
Nyeri Neuropatik Perifer
Nyeri yang didahului atau disebabkan oleh lesi atau disfungsi primer sistem saraf perifer.
Nosiseptor
Reseptor yang sensitif terhadap stimulus noksius (yang merusak) atau terhadap stimulus yang merusak apabila berkepanjangan.
Stimulus Noksius
Stimulus yang menimbulkan kerusakan terhadap jaringan tubuh normal.
Nilai Ambang Nyeri
Intensitas stimulus terkecil yang dapat dirasakan sebagai nyeri.
Tingkat Toleransi Nyeri
Tingkat nyeri terbesar yang mampu ditoleransi subyek.
Trigger Point
Titik dalam satu area tertentu pada otot dan/ atau fasianya yang menimbulkan pola nyeri menjalar yang khas, dapat berupa kesemutan atau baal sebagai reaksi terhadap tekanan yang agak lama.
Tender Point
Nyeri lokal yang timbul pada otot, ligamentum, tendo atau jaringan periosteum pada penekanan yang agak lama.
Tujuan Penatalaksanaan Nyeri
Mengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeriq
Menurunkan kemungkinan berubahnya nyeri akut menjadi gejala nyeri kronis yang persistenq
Mengurangi penderitaan dan ketidakmampuan akibat nyeriq
Meminimalkan reaksi tak diinginkan atau intoleransi terhadap terapi nyeriq
Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengoptimalkan kemampuan pasien untuk menjalankan aktivitas sehari-hariq
Penatalaksanaan nyeri neuropati
Hampir sebagian besar nyeri neuropatik tidak berespon terhadap NSAID dan analgesik opioid.q
Terapi utamanya: the tricyclic antidepressants (TCA's), the anticonvulsants and the systemic local anesthetics.q
Agen farmakologi yang lain: corticosteroids, topical therapy withq substance P depletors, autonomic drugs and NMDA receptor antagonists.
Contoh obat baru: pregabalin (Lyrica) dari Pfizer �� untuk nyeri neuropatiq
Review Mekanisme nyeri
Perifer
Impuls ektopik (ectopic Discharge)q
Transmisi efaptikq
Sensitivitas terhadap katekolaminq
Perubahan neuropeptida pada serabut aferen nosiseptif primerq
Refleks spasme ototq
Rangsangan pada nervi nervorumq
Sentral
Sensitisasi sentralq
Perubahan fenotipq
Sprouting serabut Ab ke lamina 2 rexed layerq
Peningkatan jumlah reseptor (contoh a2δ di pre sinaptik medula spinalisq
Perubahan pada gene related C-fosq
Hilangnya kontrol inhibisi (disinhibisi)q
Lepas muatan epileptik dari neuron nosiseptif kortikalq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda
terimakasih telah berkunjung ke blog saya :)
semoga bermanfaat :)