Selasa, 15 November 2011

sistem pencernaan


BAB I
PENDAHULUAN


Dalam sistem pencernaan makanan terjadi proses pencernaan makanan. Proses pencernaan makanan adalah pemecahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana. Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrien, air, dan garam yang berasal dari zat makanan ke lingkungan dalam untuk mendistribusikan ke sel-sel melalui sistem sirkulasi.
Proses pencernaan makanan dapat berlangsung secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan makanan secara mekanis dilakukan oleh gigi-gigi di dalam mulut, dan secara kimiawi oleh enzim-enzim yang dihasilkan oleh saluran pencernaan. Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang melalui saluran pencernaan, yang terdiri dari oris, faring, esofagus, ventrikulus, interstinum minor,interstinum mayor, rektum, dan anus. Di dalam sistem pencernaan terdapat alat penghasil getah cerna yaitu, kelenjar ludah (terdiri dari glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandula sublingualis), kelenjar getah lambung, kelenjar hati, kelenjar pankreas, dan kelenjar getah usus. Di dalam makalah ini akan dibahas tentang fisiologi saluran pencernaan dari oris sampai lambung.









BAB II
ISI

SISTEM PENCERNAAN
Susunan saluran pencernaan terdiri dari:
A.    Alat-alat khusus jalan makanan
1.      Rongga mulut: didalamnya terdapat palantum, pipi dan bibir, lidah, gigi, kelenjar ludah
2.      Tekak (faring)
3.      Esofagus (kerongkongan)
4.      Lambung (ventrikulus)
5.      Interstinum minor
-          Duodenum
-          Jejenum
-          Ileum
6.      Interstinum mayor
-          Sekum
-          Kolon asendens
-          Kolon transversum
-          Kolon desendens
-          Kolon sigmoid
7.      Rektum
8.      Anus
B.     Alat-alat yang membentu pencernaan
1. Kelenjar-kelenjar ludah (glandula saliva)
a. Kelenjar Parotis
b. Kenjar sublinguinalis
c. Kelenjar submandibularis
2. Hati
3. Pankreas


Di bawah ini adalah penjelasan tentang fisiologi saluran pencernaan dari oris (mulut) sampai ventrikulus (lambung).

A.    Mulut
Rongga mulut adalah pintu masuk saluran pencernaan. Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya ke dalam mulut.
Di dasar mulut terdapat lidah, yang berfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan.

Fungsi rongga mulut:
·         Memberi makan
·         Mengerjakan pencernaan pertama dengan jalan mengunyah
·         Untuk berbicara
·         Bila perlu, digunakan untuk bernafas.

Didalam rongga mulut tersebut terdapat:
a.       Pipi dan bibir
Mengandung otot-otot yang diperlukan dalam proses mengunyah dan bicara disebelah luar, pipi, dan bibir diselimuti oleh kulit.
b.      Lidah
Lidah mengandung 2 jenis otot, yaitu:
1.      Otot Ekstrinsik yang berorigo diluar lidah, insersi dilidah
2.      Otot instrinsik yang berorigo dan insersi didalam lidah
Fungsi Lidah:
·         Untuk membersihkan gigi serta rongga mulut antara pipi dan gigi
·         Mencampur makanan dengan ludah
·         Untuk menolak makanan dan minuman kebelakang
·         Untuk berbicara
·         Untuk mengecap manis, asin dan pahit
·         Untuk merasakan dingin dan panas.
c.       Gigi
Gigi dibedakan menjadi 4 macam:
1.      Gigi seri (Dens Incisivus) terdapat 8 buah. Fungsinya untuk memotong makanan.
2.      Gigi seri (Dens Caninus) terdapat 4 buah. Fungsinya untuk memutuskan atau merobek makanan yang keras dan liat.
3. Gigi Geraham depan (Dens Premolaris)

- Dens Premolaris I berjumlah 4 buah
- Dens Premolaris II berjumlah 4 buah
4. Gigi Geraham belakang (Dens Molaris)
- Dens Molaris I berjumlah 4 buah
- Dens Molaris II berjumlah 4 buah
- Dens Molaris III berjumlah 4 buah
Funsi dari gigi graham adalah untuk  mengunyah makanan.

d.      Kelenjar Ludah (saliva)
Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.

Terdapat tiga kelenjar ludah yang menghasilkan air ludah, yaitu:
a.       Kelenjar Parotis, terletak disebelah bawah dengan daun telinga diantara otot pengunyah dengan kulit pipih. Cairan ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui duktus stesen kedalam rongga mulut melalui satu lubang dihadapannya gigi molar kedua atas. Saliva yang disekresikan sebanyak 25-35 %.
b.      Kelenjar Sublinguinalis, terletak dibawah lidah salurannya menuju lantai rongga mulut. Saliva yang disekresikan sebanyak 3-5 %
c.       Kelenjar Submandibularis, terletak lebih belakang dan kesamping dari kelenjar subinguinalis. Saluran menuju kelantai rongga mulut belakang gigi seri pertama. Saliva yang disekresikan sebanyak 60-70 %

Selaput lendir rongga mulut mengandung kelenjar kecil lainnya disebut kelenjar bukal. Semua kelenjar diatas menghasilkan air ludah (saliva) untuk membasahi rongga mulut dan makanan. Kira-kira 1 liter saliva yang disekresikan setiap hari. Lebih dari 99% saliva terdiri dari air, sisanya garam, urea, lendir, bikarbonat, lisozim (enzim penghancur bakteri, dan amylase, ptyalin).
Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Saliva yang ditelan akan diabsorpsi kembali, seseorang yang kekurangan air didalam tubuh akan mengurangi sekresi air ludah sehingga rongga mulut mongering dan akan terasa haus.
Ada 2 jenis pencernaan didalam rongga mulut:
a.       Pencernaan mekanik, yaitu pengunyahan dengan gigi, pergerakan otot2 lidah, dan pipi untuk mencampur makanan dengan air ludah sehingga terbentuklah suatu bolus yang bulat untuk ditelan.
b.      Pencernaan kimiawi yaitu pemecahan zat pati (amilum) oleh pthialin (suatu amylase) menjadi maltosa. Suatu bukti ialah bila kita mengunyah nasi (zat pati), lama-kelamaan akan sedikit terasa manis. Pthialin bekerja didalam rongga mulut (PH 6,3-6,8) dan masih bekerja didalam lambung untuk mencernakan zat pati kira2 15 menit sampai asam lambung menurunan pH sehingga pthialin tidak bekerja lagi.

B.     Faring
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan (esofagus). Di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Di sini terletak persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya di belakang rongga mulut dan rongga hidung, di depan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung dengan perantaraan lubang bernama koana. Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantara lubang yang disebut ismus fausium.
Faring terdiri dari bagian superior (bagian yang sama tingginya dengan hidung) disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan rung gendang telinga. Bagian media (bagian yang sama tingginya dengan mulut) disebut orofaring, bagian ini terbatas ke depan sampai di akar lidah. Bagian inferior (bagian yang sama tingginya dengan laring) disebut laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring. Yang masuk dalam sistem pencernaan adalah orofaring dan laringofaring.
Menelan (deglutisio), jalan udara dan jalan makanan pada faring terjadi penyilangan. Jalan udara masuk ke bagian depan terus ke leher bagian depan sedangkan jalan makanan masuk ke belakang dari jalan nafas dan di depan dari ruas tulang belakang. Makanan melewati epiglotis lateral melalui ressus piriformis masuk ke esofagus tanpa membahayakan jalan udara. Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara, pada waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot mulut dan lidah berkontraksi secara bersamaan. Pada saat menelan ludah epiglotis menutup.

C.    Esofagus
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir. Esofagus  menghubungkan tenggorokan dengan lambung. Panjangnya ± 25 cm dan diameter ± 2cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.
Fungsi dari esophagus adalah:
a.       Menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung.
b.      Tiap-tiap ujung esophagus dilindungi oleh suatu sphingter yang berperan sebagai barier terhadap refleks isi lambung kedalam esophagus.
c.       Dinding esophagus terdiri atas beberapa bagian.
1.      Lapisan Mukosa, terletak dibagian dalam yang dibentuk oleh epitel berlapis gepeng dan diteruskan kefaring dibagian atas serta mengalami perubahan yang mencolok pada perbatasan esophagus lambung menjadi epitel selapis toraks pada lambung.
2.      Lapisan Submukusa, mengandung sel-sel sekretoris yang menghasilkan mucus untuk mempermudah jalannya makanan waktu menelan dan melindungi mukosa dari cedera pencernaan kimiawi.
3.      Lapisan otot, terdiri dari dua lapisan serabut otot yang satu berjalan longitudinal, dan lainnya sirkulasi.

Mekanisme menelan dilakukan setelah mengunyah:
a.       Gerakan membentuk makanan menjadi sebuah bolus dengan bantuan lidah dan pipi dan melalui bagian belakang mulut masuk kedalam faring.
b.      Setelah makanan masuk kedalam faring maka fallantum lunak naik untuk menutup nares posterior, glottis menutup oleh kontraksi otot2-otot dan otot kontrikstor faring menangkap makanan dan pada saat ini pernapasan berhenti. Gerakan menelan pada bagian ini merupakan gerakan refleks.
c.       Makanan berjalan dalam esofagus karena kerja peristaltick yang menghantarkan bola makanan ke lambung.
Mukosa esofagus dalam keadaan normal bersifat alkali dan tidak tahan terhadap isi lambung yang sangat asam.

D.    Ventrikulus
Ventrikulus merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Di dalam ventrikulus terdapat dua jenis sfingter, yaitu sfingter yang menghubungkan antara esofagus dengan ventrikulus ( LES) berfungsi menutup lambung atau mengunci agar makanan tidak kembali lagi ke Esofagus atau masuk ke saluran pernafasan dan sfingter yang menghubungkan ventrikulus dengan intestinum minor (sfingter pilorus) berfungsi mengatur pengeluaran bubur makanan (chyme) sedikit demi sedikit ke dalam duodenum.
Fungsi ventrikulus:
1.      Menampung makanan, menghancurkan makanan dan menghalusksan makanan oleh makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:
·         Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
·         Asam klorida
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh  berbagai bakteri.
·         prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).
2.      Getah cerna lambung yang dihasilkan:
·         Pepsin, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan pepton). Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein. Pepsin merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein dan kandungan utama dari daging.
·         Asam garam (HCL), fungsinya mengasamkan makanan, sebagai antiseptik dan desinfektan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin.
·         Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen (kasinogen dan protein susu).

Pencernaan Mekanis pada lambung
Pencernaan mekanis disebabkan oleh otot2 dinding lambung terdiri atas otot polos yang terbentuk memanjang, melingkar, dan serong. Kontraksi otot lambung tsb mengakibatkan bolus yang masuk kedalam lambung diaduk dan diremas-remas sehingga menjadi lembut.

Pencernaan Kimiawi pada lambung
Kelenjar lambung mengeluarkan secret yaitu cairan penting, getah lambung, getah ini adalah cairan asam bening tak berwarna mengandung 0,4 % asam klorida (HCl), yang mengsamkan semua makanan dan bekerja sebagai zat antiseptic dan desinfektan membuat banyak mikroorganisme yang ikut masuk bersama makanan, tidak berbahaya dan menyediakan lingkungan untuk pencernaan makanan protein.


















BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Fisiologi saluran pencernaan dari oral, faring, esofagus, dan lambung adalah:
1.      Oral: bertugas dalam proses awal pencernaan, baik secara mekanis dengan bantuan aksesoris-aksesoris mulut dan kimiawi dengan bantuan enzim-enzim dalam mulut.
2.      Faring: saluran yang menghubungkan antara mulut dengan esofagus.
3.      Esofagus: saluran yang mengantarkan makanan masuk ke lambung dengan gerakan peristaltik.
4.      Esofagus: Menampung makanan, menghancurkan makanan dan menghalusksan makanan oleh makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung.
B.     SARAN
Demi terciptanya kesehatan saluran pencernaan yang baik, kita harus menjaga pola makan yang teratur dan mengandung cukup serat supaya saluran pencernaan dapat berjalan dengan normal.

C.    PENUTUP
Demikian isi makalah yang dapat kami buat. Kami sadar masih terdapat kesalahan di dalamnya, tapi kami berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk semua. Kritik dan saran yang membangun kami terima.






DAFTAR PUSTAKA


Syamsuri, Istamar dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Syaifudin. 1996. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta: Kedokteran EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda
terimakasih telah berkunjung ke blog saya :)
semoga bermanfaat :)