Kamis, 01 Desember 2011

Kesehatan

Kesehatan
Kesehatan menjelaskan tentang sifat dari subjek, misalnya kesehatan manusia, kesehatan binatang, masyarakat, kesehatan individu, dan  sebagainya.
Kesehatan bersifat holistik atau menyeluruh yang mengandung keempat aspek :
A.   Kesehatan fisik
Terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara klinis tidak adanya penyakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak ada gangguan fungsi tubuh.
B.   Kesehatan mental (jiwa)
Mencakup 3 komponen yakni :
1.     Pikiran
Pikiran yang sehat tercermin dari cara berfikir seseorang atau jalan pikiran.
Jalan pikiran sehat apabila seseorang mampu berfikir logis (masuk akal).
2.     Emosional
Emosional yang sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, khawatir, dan sebagainya.
3.     Spiritual
Spiritual yang sehat tercermin dari cara seseorang mengekspresikan rasa syukur, pujian atau penyembahan keagungan, dan sebagainya terhadap sesuatu di balik alam ini yakni sang Pencipta Alam, dan seisinya. Dengan perkataan lain, spritual yang sehat adalah apabila orang melakukan ibadah dan aturan agama yang dianutnya.
C.   Kesehatan sosial
Terwujud apabila seseorang mampu berhubungan atau berkomunikasi dengan orang lain secara baik atau mampu berinterkasi dengan orang atau kelompok-kelompok lain, tanpa membedakan ras, suku, agama, status sosial, ekonomi, politik dan sebagainya, saling menghargai dan toleransi.
D.   Kesehatan dari aspek ekonomi
Terlihat dari seseorang itu produktif dalam arti mempunyai kegiatan yg menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong secara finansial terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya.

Upaya kesehatan
            Adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yg dilakukan pemerintah atau masyarakat. Pemeliharaan kesehatan mencakup 2 ospek yakni : kuratif
(pengobatan penyakit), rehabilatif (pemulihan kesehatan setelah sembuh dari sakit atau cacat). Sedangkan peningkatan kesehatan mncakup 2 aspek yakni preventif (peencegahan penyakit) dan promotif (peningkatan kesehatan) itu sendiri. Upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatn dibedakan menjadi 3.
1.      Sarana pelayanan kesehatan primer (primary care) adalah sarana kesehatan bagi kasus atau penyakit ringan. Misalnya puskesmas ,poliklinik, dokter praktek swasta,dan sebagainya.
2.      Sarana pelayanan kesehatan tingkat 2 (secondary care) adalah sarana atau pelayanan kesehatan rujukan bagi kasus atau penyakit dari pelayanan kesehatan primer misalnya puskesmas dengan rawat inap, rumah sakit kabupaten ,rumah sakit tipe D dan C, rumah sakit bersalin.
3.      Sarana pelayanan kesehatan tingkat 3 (tertiary care) adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan bagi kasus yang tidak dapat ditangani oleh sarana pelayanan kesehatan primrer, misalnya rumah sakit propinsi, rumah sakit tipe B dan A.
Program pelayanan posyandu
1.      Kesehatan ibu dan anak
2.      KB
3.      Gizi
4.      Penanggulangan diare
5.      Imunisasi

Sehat-Sakit
            Konsep sehat-sakit adalah konsep yang kompleks dan multiinterpretasi. Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Setiap individu, keluarga, masyarakat, maupun profesi kesehatan mengartikan sehat atau sakit secara berbeda, tergantung pada paradigmanya.



Definisi sehat
            Berabad-abad lalu sehat diartikan sebagai kondisi yang normal dan alami. Sehat bersifat dinamis yang statusnya terus menerus berubah. Kesehatan memengaruhi tingkat fungsi seseorang baik dari segi fisiologi, psikologis dan dimensi sosiokultural. Konsep umum tentang keadaan normal atau sehat akan menggunakan nilai rata-rata parameter tersebut sebagai acuannya. Nilai rata-rata tersebut dikenal dengan istilah nilai normal. Contoh Kadarnatrium normal pada orang dewasa adalah 136-145mmol/l.

Definisi sehat yang dijadikan acuan :
1.      Menurut WHO (1947) sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik,  mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.
2.      Menurut Parson sehat adalah kemampuan optimal individu untuk menjelaskan peran dan tugasnya secara efektif.
3.      Menurut undang-undang kesehatan RI no.23 tahun 1992 sehat adalah keadaan sejahtera tubuh ,jiwa, sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Definisi Sakit
            Sakit adalah keadaan tidak normal/sehat. Secara sederhana sakit dapat pula disebut penyakit yang merupakan suatu bentuk kehidupan atau keadaan diluar batas normal. Keadaan sakit atau penyakit sendiri merupakan hal yang sangat sulit untuk didefinisikan secara pasti. Beberapa definisi mengenai sakit atau penyakit yang dapat dijadikan acuan :
1.      Menurut Parson, sakit adalah ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia,termasuk sejumlah sistem biologis dan kondisi penyesuaian.
2.      Menurut Bauman (1965) ada 3 kriteria keadaan sakit yaitu adanya gejala presepsi tentang keadaan sakit yang dirasakan dan kemampuan beraktifitas sehari-hari yang menurun.
3.      Menurut batasan medis, batasan medis mengemukakan dua bukti adanya sakit yaitu tanda dan gejala.
4.      Menurut Perkins. Sakit adalah sesuatu keadaan yang menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan pada aktifitas sehari-hari, baik aktifitas jasmani maupun sosial.
Penyakit berbeda dengan rasa sakit.Penyakit sifatnya obyetif karena masing-masing memiliki parameter tertentu, sedangkan rasa sakit sifatnya subjektif karena meupakan keluhan yang dirasakan seseorang.Perbedaan ini mempunyai implikasi yang berbeda. Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasakan sakit. Sebaliknya seseorang yang mengeluh sakit belum tentu merasakan sakit.
                       
Rentang Sehat-Sakit
Rentang sehat-sakit adalah suatu skala ukur hipotesis untuk mengukur keadaan sehat/kesehatan seseorang. Kedudukan seseorang pada skala tersebut bersifat dinamis dan individual karena di pengaruhi oleh faktor pribadi dan lingkungan. Pada skala ini, sewaktu-waktu seseorang bisa berada dalam keadaan sehat, namun di lain waktu bisa bergeser ke keadaan sakit.
Karena sehat dan sakit merupakan kualitas yang relatif dan mempunyai tingkatan sehingga akan lebih akurat jika ditentukan seseuai titik-titik tertentu pada skala Rentang Sehat-Sakit.

Faktor yang Mempengaruhi Status Kesehatan
Menurut Hendrik Bloom ada 4 faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang yaitu herediter (keturunan), layanan kesehatan,lingkungan dan perilaku.
Dari keempat faktor tersebut, yang mempunyai andil besar dalam derajat kesehatan adalah faktor lingkungan(45%) dan faktor perilaku (30%). Kedua faktor tersebut sangat berkaitan erat. Lingkungan bisa sehat jika perilaku masyarakatnya sehat. Kerusakan lingkungan salah satunya dapat terjadi akibat faktor perilaku manusia. Berbagai penyakit yang saat ini menimpa bangsa indonesia, seperti demam berdarah, polio, dan flu burung juga terjadi akibat faktor lingkungan dan perilaku manusia.

1.      Keturunan
Secara sederhana, penyakit manusia dapat dibagi kedalam beberappa katagori, salah satunya adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor gen. Penyakit ini disebut juga sebagai penyakit herediter atau keturunan. Contoh penyakit ini antara lain diabetes militus, albino, dan penyakit wilson.
2.      Layanan kesehatan
Layanan kesehatan dapata memepengaruhi status kesehatan individu (khususnya) dan masyarakat (umumnya). Beberapa aspek layanan kesehatan yang dapat mempengaruhi status kesehatan adalah sebagai berikut.
a.       Tempat layanan kesehatan
Letak geografis tempat layanan kesehatan dapat mempengaruhi keterjangkauan masyarakat terhadap layanan kesehatan dan keterjangkauan petugas kesehatan dalam memberikan layanan kepada masyarakat, terutama petugas puskesmas.
b.      Kualitas petugas kesehatan
Klien merupakan individu yang berada dalam posisi ketergantungan karena sangat membutuhkan pertolongan dari petugas kesehatan bagi kesembuhan dirinya. Dalam kondisi sakit ini, klien ”pasrah” terhadap apapun tindakan yang akan dilakukan oleh petugas kesehatan.
c.       Biaya kesehatan
Tingginya biaya pengobatan menyebabkan tidak semua orang mampu memanfaatkan layanan kesehatan. Keluarga yang tergolong miskin mutlak tentunya tidak mungkin mampu menjangkau layanan tersebut. Oleh sebab itu, perlu suatu program khusus untuk membantu masyarakat miskin mendapatkan layanan kesehatan. Beberapa diantara program tersebut adalah jaring pengaman sosial bidang kesehatan (JPSBK) dan asuransi kesehatan keluarga miskin (ASKESKIN).  Program ini sering disalah gunakan oleh pihak tertentu,akibatnya program yang ditujukan unttuk rakyat miskin justru banyak dimanfaatkan oleh orang kaya.
d.      Sistem layanan kesehatan
Sistem layanan kesehatan juga sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan individu dan masyarakat. Dalam sistem ini kita tidak lagi menekankan upaya kuratif melainkan upaya promotif dan preventif.
3.      Lingkungan
Lingkungan memberi pengaruh besar terhadap status kesehatan individu.
4.      Perilaku
Perilaku merupakan faktor berikutnya yang memengaruhi status kesehatan. Sehat atau sakit nya individu, keluarga, atau masyarakat dipengaruhi oleh perilakunya. Jika perilaku individu,keluarga dan masyarakat sehat, dapaty dipastikan akan sehat pula hasilnya begitu juga sebaliknya.


Perkembangan penyakit
Ada beberapa faktor yang berperan dalam perkembangan penyakit terdiri atas etiologi,patogenesis dan manifestasi klinis.


1.      Etiologi
Diartikan sebagai penyebab sesuatu yang dapat menyebabkan penyakit. Dikelompokan menjadi 2 golongan
a.       Golongan biologis
Penyebabnya adalah mikroorganisme.
b.      Golongan non biologis
Terbagi atas beberapa jenis,yaitu kimia, fisik, dan nutrie.
2.      Patogenesis
Adalah asal mula dan perkembangan patologis atau penyakit. Patogenesis ini menyakup etiologi, proses masuk nya penyakit kedalam tubuh, perkembangan penyakit, hingga manifestasi klinis yang ditunjukan. Proses peralanan penyakit dibagi kedalam 5 fase
a.       Fase prapatogenesis
Pada fase ini sebenarnya telah terjadi interaksi antara pejamu (manusia) dengan etiologi.
b.      Fase inkubasi
Jika etiologi telah masuk kedalam tubuh manusia,tetapi belum terlihat adanya gejala keadaan ini disebut dengan fase inkubasi.
c.       Fase penyakit dini
Fase ini dimulai ejak munculnya gejala penyakit. Gejala yang muncul masih relatif ringan sehingga manusia sering kali tidak menghiraukan. Daya tahan tubuh masih ada,namun cenderung lemah.

d.      Fase penyakit lanjut
Fase ini merupakan kelanjutan dari fase penyakit dini gterjadi akibat melemahnya kondisi tubuh seseorang akibat bertambah parah nya penyakit.
e.       Fase akhir penyakit
3.      klasifikasi akhir perjalanan penyakit yakni sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, sembuh sebagai pembawa (carrier) dan meninggal dunia.
4.      Manifestasi klinis
Pada awal perkembangan penyakit sering kali kita tidak menemukan adanya keluhan pada klien. Akan tetapi jika pemeriksaan laboratium dilakukan, kita akan dapat mendeteksi secara dini berbagai perubahan biologis yang terjadi akibat pengaruh etiologi. Perlu kita ketahui penyakit merupakan keadaan yang dinamis, bukan statis dengan demikian manifestasi klinis suatu penyakit dapat berubah setiap saat jika mekanisme pertahanan tubuh seseorang bergeser kearah yang lebih baik atau kuat








PENUTUP

                     Dari ulasan tersebut tentang permasalahan kesehatan
 setidaknya kita dapat mengerti tentang seberapa besar sebenarnya arti sebuah kesehatan . Oleh karena itu kami selaku penyusun dari materi ulasan tentang masalah kesehatan ini sangat mengharapkan agar para pembaca dapat mencerna dengan baik semua isi ulasan kami dan dapat dimengerti dalam keseharian kesehatan anda guna dapat mencapai kesehatan yang selama ini anda inginkan.
         Kira nya cukup sekian akhir dari pembahasan kami , apabila terdapat kesalahan penulisan , gelar ataupun kata-kata yang kurang berkenan dihati para pembaca , kami selaku penyusun ulasan ini memohon maaf atas kesalahan yang telah tidak di sengaja. Terima kasih atas waktu anda telah menuangkan waktunya untuk membaca dan menyimak ulasan kami.
.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda
terimakasih telah berkunjung ke blog saya :)
semoga bermanfaat :)