Kamis, 01 Desember 2011

Perawatan Luka Dekubitus

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dekubitus merupakan suatu hal yang serius, dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada klien lanjut usia. Di negara-negara maju, prosentase terjadinya dekubitus mencapai sekitar 11% dan terjadi dalam dua minggu pertama dalam perawatan. Dekubitus dapat terjadi pada setiap tahap umur, tetapi hal ini merupakan masalah  yang khusus pada lansia. Khususnya pada klien dengan imobilitas.Usia lanjut mempunyai potensi besar untuk terjadi dekubitus karena perubahan kulit berkaitan dengan bertambahnya usia.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan luka dekubitus?
2.      Ada barapa jenis luka dekubitus?
3.      Alat apa saja yang digunakan untuk perawatan dekubitus?
4.      Bagaimana cara perawatan pada pasien dekubitus?
5.      Tindakan apa saja untuk pencegahan dekubitus?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui definisi dari luka dekubitus
2.      Mengetahui jenis-jenis luka dekubitus
3.      Mengetahui alat-alat yang digunakan untuk perawatan dekubitus
4.      Mengetahui cara merawat pasien bekubitus
5.      Mengetahui tindakan untuk mencegah dekubitus






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Luka Dekubitus
Ulkus Dekubitus atau istilah lain Bedsores adalah kerusakan/kematian kulit yang terjadi akibat gangguan  aliran darah setempat dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang yang menonjol, dimana kulit tersebut mendapatkan tekanan dari tempat tidur, kursi roda, gips, pembidaian atau benda keras lainnya dalam jangka waktu yang lama.
Luka dekubitus, juga disebut ulkus dekubitus atau luka pada tempat tidur, adalah area kemerahan, luka, atau ulkus pada kulit di atas penonjolan tulang. Ulkus dekubitus atau luka tekan terjadi akibat tekanan yang sama pada suatu bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi. Pertama jaringan kulit memerah. Jika sel mati (nekrosis) akibat kurang nutrisi kulit rusak dan pembentukan ulkus. Akibatnya luka baring menjadi lebih besar dan dalam.
Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus adalah bagian dimana terdapat penonjolan tulang, yaitu bagian siku, tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan kepala bagian belakang.





Luka dekubitus disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah ke jaringan yang mengakibatkan iskemia lokal jaringan. Jaringan berada diantara dua permukaan keras, biasanya antara permukaan tempat tidur dan rangka tulang. Iskemia lokal bararti bahwa sel kekurangan oksigen & nutrient, dan sampah metabolism terakumulasi dalam sel. Jaringan menjadi mati karena anoksia yang terjadi. Akibat lebih lanjut, tekanan yang tidak berkurang juga dalam waktu lama menyebabkan kerusakan pembuluh darah kecil.
Dekubitus umum terjadi pada :
a.       Pasien Lansia
b.      Pasien yang sangat kurus
c.       Pasien kegemukan (Obesitas)
d.      Pasien yang tak dapat bergerak
e.       Pasien Inkohtivensia
f.       Pasien Lemah

Stadium luka dekubitus antara lain :
1.      Dekubitus derajat I
Dengan reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis. Kulit yang kemerahan dibersihkan hati-hati dengan air hangat dan sabun, diberi lotion, kemudian dimassase 2-3 kali/hari.
2.      Dekubitus derajat II
Dimana sudah terjadi ulkus yang dangkal. Perawatan luka harus memperhatikan syarat-syarat aseptik dan antiseptik. Daerah bersangkutan digesek dengan es dan dihembus dengan udara  hangat bergantian untuk meransang sirkulasi. Dapat diberikan salep topikal, mungkin juga untuk merangsang tumbuhnya jaringan muda/granulasi. Penggantian balut dan salep ini jangan terlalu sering  karena malahan dapat merusak  pertumbuhan jaringan yang diharapkan.



3.      Dekubitus derajat III
Dengan ulkus yang sudah dalam, menggaung sampai pada bungkus otot dan sering sudah ada infeksi. Usahakan luka selalu bersih dan eksudat diusahakan dapat mengalir keluar. Balut jangan terlalu tebal dan sebaliknya transparan sehingga permeabel untuk masukknya udara/oksigen dan penguapan. Kelembaban luka dijaga tetap basah, karena akan mempermudah regenarasi sel-sel kulit. Jika luka kotor dapat dicuci dengan larutan NaCl fisiologis.
4.      Dekubitus derajat IV
Dengan perluasan ulkus sampai pada dasar tulang dan sering pula diserta jaringan nekrotik. Semua langkah-langkah diatas tetap dikerjakan dan jaringan nekrotik yang ada harus dibersihkan , sebab akan menghalangi pertumbuhan jaringan/epitelisasi.









B.     Jenis-jenis Luka Dekubitus
1.      Ulkus Varikosum
Adalah  ulkus pada tungkai bawah yang disebabkan oleh gangguan aliran darah vena. Tanda khas dari pederita sering mengeluh bengkak pada kaki yang semakin meningkat saat berdiri dan diam, dan akan berkurang bila dilakukan elevasi tungkai. Keluhan lain adalah kaki terasa pegal, gatal, rasa terbakar, tidak nyeri dan berdenyut.
Cara pengobatannya yaitu dengan meninggikan letak tungkai saat berbaring untuk mengurangi hambatan aliran vena. Bila terdapat pus oleskan  GCO- Puregan Oil.



2.      Ulkus Arteriosum
Adalah ulkus yang terjadi akibat gangguan peredaran darah arteri. Gejalannya perubahan kulit menjadi menipis kering dan bersisik, sianotik, bulu tungkai berkurang, kuku jari  kaki menebal dan distrofik. Selanjutnya terjadi gangguan pada jari kaki, kaki dan tungkai dan akhirnya timbul ulkus.
Untuk menanggulangi infeksi dapat diberikan antibiotik atau metronidazol (khusus kuman anerob) dan analgetik untuk mengurangi nyeri. Untuk pengobatan dari luar gunakan GCO-Puregan Oil.
3.      Ulkus Neurotropik
Adalah  ulkus yang terjadi karena tekanan atau trauma pada kulit yang anestetik ( hilangnya rasa nyeri ) biasanya diderita oleh pasien penyakit DM ( Diabetes Mellitus). Penyembuhan ulkus ini biasanya lambat dan sering tidak memuaskan. Upaya yang dilakukan adalah mengurangi tekanan, mengatasi infeksi, dan konsul ke dokter, jika ada penderita Diabetes Mellitus. Pengobatan luka dapat dianjurkan Puregan oil untuk pembersihan luka dapat dianjurkan cairan NaCl .
GCO – Puregan Oil  ini dapat menumbuhkan jaringan kulit yang sudah hilang ( Bolong )  dan  membantu mencegah dekubitus/ulkus datang kembali. Kandungan oil ini juga dapat mencegah infeksi dan mematikan jamur dan virus yang akan menyerang luka dekubitus sehingga luka dekubitus tidak dapat terkontaminasi oleh virus ataupun infeksi kulit lainnya.
4.      Ulkus Tropikum
Adalah  Ulkus yang cepat berkembang dan nyeri, biasanya pada tungkai bawah, dan lebih sering ditemukan pada anak-anak kurang gizi di daerah tropik, cara pengobatan pada ulkus Tropikum adalah:
a. Perbaikan  keadaan gizi dengan cara memberikan makanan yang mengandung kalori dan protein tinggi, serta vitamin dan mineral.
b. Tetrasiklin Peroral dengan dosis 3 x 500 mg sehari dapat juga dipakai sebagai pengganti penicillin. Pengobatan luar  Kompres dengan NACL  & oleskan Puregan Oil tiap 2-3 jam sekali.

Gambar luka dekubitus lainnya :


Contoh gambar luka dekubitus

C.    Alat atau Perlengkapan
1.      Pinset anatomi
2.      Pinset chirurgis
3.      Kasa steril
4.      Gunting plester
5.      Plester/perekat
6.      Alkohol 70 % / Wash bensin
7.      Desinfektant
8.      Larutan NaCl
9.      Sarung tangan bersih
10.  Sarung tangan steril
11.  Penggaris millimeter disposable
12.  Lidi kapas steril
13.  Pencahayaan yang adekuat
14.  GCO-puregen oil
D.    Cara Perawatan Dekubitus
Cara perawatan luka dekubitus:
1.      Bersihkan luka dekubitus dengan menggunakan kasa bersih yang steril dengan menggunakan caiaran NaCl (caiaran infus) dan di angin-anginkan selama 5 menit lalu oleskan betadin kebagian lika yang agak dalam dan biarkan sampai kering (oleskan betadin agar mencegah infeksi saja), setelah itu baru oleskan lagi dengan puregan oil ke seluruh luka dekubitusdan usahakan jangan ditutup agar luka cepat kering.
2.      Hari berikutnya, jika luka bernanah, bersihkan lagi dengan caiaran NaCl (caiaran infuse) dengan kasa steril sampai bersih tidak ada nanah sama sekali dan oleskan lagi betadin setelah kering baru oles lagi puregan oil. Jika daerah yang dibersihkan agak membesar dan membentuk lobang agak dalam, ambil kain kasa steril larutkan dalam cairan NaCl (cairan inpus) lalu masukkan dalam lobang luka tsb sambil ditekan sedikt agar nanah menempel ke bagian kain kasa lakukan berulang-ulang sampai benar-benar bersih setelah bersih baru boleh teruskan tahap no 1.
3.      Jika dekubitus ada pada daerah punggung sesekali biarkan pasien tiduragak miring atau merubah posisi tidur pasien
4.      Oleskan puregan oil pada pagi hari dan malam hari, tentunya setelah dibersihkan dan jika luka masih kemerahan (awal dekubitus) oleskan GCO-puregan oil ini dengan cara di meses secara perlahan-lahan keseluruh luka dekubitus.
5.      Memerlukan waktu beberapa minggu untuk proses penyembuhan jika jaringan kulit sudah mati (nevkrotik) dan jika sampai ke tulang butuh waktu lebih lama lagi tapi kadang tergantung kondisi fisik dan kejiwaan pasien jadi pasien harus selalu punya semangat yang kuat dan selalu ceria (proses penyembuhan biasanya berbea-beda tiap pasien).
6.      Atur pola makan pasien yaitu makanan yang memenuhi gizi 4 sehat 5 sempurna.
Penatalaksanaan luka dekubitus :
1.      Hilangkan tekanan pada daerah-daerah yang terkena dengan mengubah-ubah posisi.
2.      Mengusahakan agar ventilasi antara badan dan tempat tidur berjalan lancer.
3.      Sistemik : antibiotik spectrum luas seperti amoksisilin 4 x 500 mg selama 15-30 hari, siklosporin 1-2 gr/hari selama 3-19 hari atau golongan kuinolon 4 x 500 mg/hari selama 14 hari.
4.      Topikal : salep antibiotic seperti salep kloramfenikol 2 %.

E.     Tindakan Pencegahan Dekubitus
1.       Meningkatkan status kesehatan klien
Memperbaiki dan menjaga keadaan umum klien, misalnya anemia diatasi, hipoalbuminemia dikoreksi, nutrisi dan hidrasi yang cukup, vitamin (vitamin C) dan mineral (Zn) ditambahkan.
2.      Mengurangi/memeratakan faktor tekanan yang mengganggu aliran darah
a.       Alih posisi/alih baring/tidur selang seling, paling lama tiap dua jam. Keburukan pada cara ini adalah ketergantungan pada tenaga perawat yang kadang-kadang sudah sangat kurang, dan kadang-kadang mengganggu istirahat klien  bahkan menyakitkan.
b.       Kasur khusus untuk lebih membagi rata tekanan yang terjadi pada tubuh klien, misalnya; kasur dengan gelembung tekan udara yang naik turun, kasur air yang temperatur airnya dapat diatur. (keberatan alat canggih ini adalah harganya mahal, perawatannya sendir harus baik dan dapat rusak.
c.        Regangan kulit dan lipatan kulit yang menyebabkan sirkulasi darah setempat terganggu, dapat dikurangi antara lain:
1)       Menjaga posisi klien, apakah ditidurkan rata pada tempat tidurnya, atau sudah memungkinkan untuk duduk dikursi.
2)       Bantuan balok penyangga kedua kaki, bantal-bantal kecil untuk menahan tubuh klien, “kue donat” untuk tumit.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Luka dekubitus, juga disebut ulkus dekubitus atau luka pada tempat tidur, adalah area kemerahan, luka, atau ulkus pada kulit di atas penonjolan tulang. ulkus dekubitus atau luka tekan terjadi akibat tekanan yang sama pada suatu bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi. Pertama jaringan kulit memerah. Jika sel mati (nekrosis) akibat kurang nutrisi kulit rusak dan pembentukan ulkus. Akibatnya luka baring menjadi lebih besar dan dalam.

B.     Saran
Kita sebagai seorang perawa harus benar benar mengetahui bagaimana cara merawat luka, baik itu luka akut, kronik dan lain lain sesuai penggolongan lukanya, oleh karena itu kita harus selalu belajar supaya kita dapat merawat luka sesuai proserdur yang di anjurkan.

C.    Penutup
Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.







DAFTAR PUSTAKA
Perry & Potter, 1999. Buku Ajar Fundamental Of Nursing Vol.2. Jakarta : EGC
Luka dan Perawatannya (Ismail S.Kep, Ns, M.Kes), Manajemen Luka (Moya J. Morison, 2003).

1 komentar:

Silahkan tinggalkan komentar anda
terimakasih telah berkunjung ke blog saya :)
semoga bermanfaat :)